Photobucket

Kamis, 17 Desember 2009

Merawat AC

Penggunaan AC atau pendingin ruangan sudah menjadi hal yang biasa dalam kehidupan sehari-hari. Tak hanya di kantor, di rumah pun alat ini menjadi penolong utama untuk mengusir udara panas.
Satu hal yang harus diingat, janganlah hanya menjadi pengguna saja tapi juga harus
dapat MERAWAT alat pendingin ruangan anda.
Pendingin ruangan yang tidak dirawat secara berkala dan seksama dapat menjadi polusi
udara bagi penghuninya, sehingga mengakibatkan berbagai penyakit, seperti penyakit pada saluran pernapasan.

Photobucket


Hal ini disebabkan karena pendingin ruangan yang kotor dapat menyimpan berbagai virus dan bakteri yang kemudian disebarkan kembali ke seluruh ruangan sehingga masuk melalui indra penciuman. Hal tersebut diperkuat oleh penelitian dari United State Environment Protection Agency ( US EPA ) bahwa polusi di dalam ruangan bisa dua hingga lima kali lebih tinggi dibandingkan dengan polusi di luar ruangan dan merupakan satu dari lima besar polusi yang beresiko mengancam keselamatan manusia. Untuk itu PERAWATAN ALAT PENDINGIN ini sangat diperlukan.
Pemeriksaan pada komponen saringan (filter) udara setidaknya perlu dilakukan sebulan sekali. Penyaring udara yang kotor akan menghambat proses sirkulasi udara dan menjadi tempat yang nyaman bagi kuman, bakteri maupun jamur. Bakteri inilah yang akan turut mengalir ke bagian EVAPORATOR COIL yang kemudian tersebar ke seluruh ruangan.
Disamping itu komponen pendingin ruangan yang kotor dapat mempengaruhi sistem pendinginnya menjadi lebih berat, tidak menghasilkan udara dingin secara maksimal dan boros dalam pemakaian listrik.
Untuk amannya pendingin ruangan harus diberikan perawatan RUTIN minimal 3 bulan sekali, untuk pemeriksaan secara total oleh TEKNISI yang TERPERCAYA.
Dengan perawatan rutin ini tak hanya kesehatan Anda sekeluarga yang terjamin, namun usia pendingin ruangan ini pun akan semakin panjang dan biaya listrik juga tidak akan membludak di akhir bulan.




Rabu, 16 Desember 2009

Sejarah Air Conditioner (AC)

Keinginan orang untuk membuat alat pendingin sudah ada sejak jaman Romawi, yaitu dengan membuat penampungan air yang mengalir di dalam dinding rumah sehingga dapat menurunkan suhu ruangan. Tetapi pada jaman itu hanya para raja dan saudagar kaya saja yang bisa membuat rumah dengan konstruksi tersebut, karena membutuhkan biaya yang sangat besar.

Baru pada tahun 1820 ilmuwan Inggris bernama Michael Faraday menemukan cara mendinginkan udara dengan menggunakan Gas Amonia.
Dan pada tahun 1842 seorang dokter bernama Dr. Jhon Gorrie menemukan cara mendinginkan ruangan di Rumah Sakit Apalachicola yang berada di Florida, Amerika Serikat.
Gagasannya membuat alat pendingin berawal dari banyaknya pasien malaria atau penyakit dengan gejala demam tinggi. Maka Jhon yang lahir di Charleston, California Selatan, 3 Oktober 1802 ini memutar otak bagaimana cara menurunkan suhu tubuh para pasiennya. Lalu ide itu datang setelah Jhon melihat kipas angin, ia memasang bongkahan es batu di depan kipas, sehingga hawa dingin dari es tersebut tersebar oleh tiupan angin dari kipas.

Maka pada tahun 1844, pria lulusan Kedokteran dan Ilmu Bedah ini merancang dan mengembangkan mesin eksperimen pembuat es. Mesin itu dibuat berdasarkan pada hukum Fisika, bahwa panas selalu mengalir dari gas atau cairan yang panas menuju gas atau cairan yang lebih dingin. Dan jika suatu cairan diuapkan, cairan tersebut harus diberi kalor atau panas. Sebaliknya, jika cairan menguap dengan sendirinya, cairan tersebut akan menyerap panas atau kalor. Mesin tersebut bekerja dengan cara memadatkan gas (kompres) sehingga menjadi panas, kemudian gas tersebut dialirkan ke koil-koil untuk di turunkan tekanannya (dekompres) dan udara menjadi dingin.
Untuk mengembangkan penemuannya pada tahun 1845, Jhon memutuskan untuk berhenti praktek sebagai dokter. Enam tahun kemudian ia berhasil menerima hak paten yang merupakan hak paten pertama, yang dikeluarkan untuk sebuah mesin pendingin, tetapi penemuan ini masih belum sempurna dan Dr. Jhon Gorrie sudah terlebih dahulu meninggal.
Dan ternyata inilah awal ditemukannya mesin pendingin.

Willis Haviland Carrier seorang Insinyur dari New York, Amerika. Menyempurnakan penemuan dari Dr. Jhon Gorrie, tetapi mesin ini digunakan untuk keperluan percetakan dan industri.
Penggunaan Air Conditioner (AC) untuk konsumsi perumahan akhirnya baru dikembangkan pada tahun 1927, dan untuk pertama kali dipakai di sebuah rumah di Mineapolis, Minnesota.
Dan pada saat sekarang ini AC sudah digunakan di semua sektor dan sudah bukan menjadi barang mewah lagi.


* 1902 - Gedung pertama yang dipasangi AC adalah gedund Armour di Kansas, AS.
* 1906 - Willis Carrier mematenkan temuannya, system control kelembaban,
yang dapat diaplikasikan di AC sebagai control otomatis pengatur
suhu.
* 1906 - Gedung Larkin Administration yang dirancang arsitek terkenal
Frank Lloyd Wright, didesain untuk memakai AC sebagai pengatur
udara.
* 1906 - Rumah sakit Boston Floating pertama kali memakai AC untuk
mempertahankan suhu udara pada 71 f, dengan kelembaban 50%.
* 1916 - Clarence Birdeyes menemukan pendinginan seketika yang dipakai
pada pabrik-pabrik makanan. Ini digunakan untuk mengawetkan
secara lebih sehat.
* 1924 - Fred Wolf. Jr. memasarkan AC temuannya yang otomatis menggunakan
thermostat di Chicago.
* 1928 - CFC ditemukan oleh General Motor. dipasarkan dengan nama Freon.
* 1929 - Pendingin ruangan dipasarkan oleh perusahaan Frigidaire.
Alat ini seberat 1 ton dan dirancang untuk dipasang di luar rumah
atau di ruang bawah tanah.
* 1930 - AC dipasang di kereta api.
* 1936 - Alber Henne, yang ikut menemukan CFC, menemukan bahan kimia r-134a,
yang diklaim aman untuk lapisan ozone.
* 1938 - AC yang bisa digunakan dengan mudah, yaitu disambungkan pada
steker listrik.
* 1939 - Mobil-mobil yang dipasarkan Packard menawarkan AC sebagai bonus
pembelian.
* 1969 - Setengah dari jumlah produksi mobil AS telah dilengkapi AC.
* 1987 - Montreal Protocol - perjanjian untuk mengurangi penggunaan Freon
demi melindungi lapisan ozon.
* 1992 - US Energy Policy Act memberikan keharusan bagi bangunan Amerika
untuk meminimalkan penggunaan AC.

Rabu, 25 November 2009

Patrol Sensor


Patrol sensor untuk memonitor udara yang kotor dan pemurni udara yang akan bekerja setelah tingkat udara kotor mencapai batas tidak sehat. Sensor ini tetap beroperasi walaupun AC dimatikan untuk menjaga kualitas udara tetap bersih dalam ruangan.
Udara kotor yang dapat terdeteksi:
- Asap rokok
- Keringat atau bau badan
- Bau sampah
- Bau hewan peliharaan
- Asap makanan
Perubahan warna indikator untuk mengetahui tingkat kekotoran udara.
Warna Biru, Patrol sensor memonitor udara kotor.
Warna Merah, Mendeteksi udara kotor dan mulai pemurnian udara.
Warna Kuning, Membersihkan udara.

Selasa, 24 November 2009

Teknologi DC Inventer


DC Inventer,
DC motor yang efisien, mengunakan kekuatan magnet untuk mengoperasikan kompresor. Cara ini mengurangi konsumsi pemakain listrik. Kelebihan lainnya, voltase dan arus pada motor dikendalikan agar pengoperasiannya lebih efisien dan mengurangi getaran.

Kontrol PAM + PWM
Teknologi kontrol yang canggih menghasilkan suhu dingin yang maksimal serta pemakaian yang hemat energi.
Kontrol 'Pulse Amplitude Moderation' (PAM) memaksimalkan kerja kompresor berkecepatan tinggi agar tetap efisien.
Sementara kontrol 'Pulse Widht Moderation' (PWM) mengendalikan penggunaan pada saat berada di kecepatan rendah untuk lebih menghemat energi.

Pendinginan Lebih Cepat,
Begitu dinyalakan, AC Inventer akan menghasilkan kekuatan pendinginan yang tepat agar ruangan lebih cepat dingin. Dengan demikian temperatur ruangan yang dinginkan bisa dicapai 1,5 kali lebih cepat dari AC Non-Inventer.

Pengaturan temperatur tepat dan akurat,
Inventer memvariasikan tenaga pendinginan untuk mengatur temperatur dengan tepat dan akurat. Dibandingkan dengan AC Non-Inventer yang mengontrol temperatur dengan mematikan atau menyalakan kompresor. Hasilnya, fluktuasi temperatur yang tidak stabil. Dengan model Inventer, anda dipastikan mendapat temperatur ruangan yang rata, nyaman sesuai yang di inginkan

Teknologi Inventer


Inventer mengatur kekuatan untuk mengoptimalkan pendinginan sesuai dengan kebutuhan sehingga di dapat suhu yang akurat. Kekuatan pendinginan menyesuaikan perubahan temperatur dalam ruangan.
Hemat Energi, Operasi dengan efisiensi tinggi menjaga suhu optimal dengan energi minimal karena energi tidak mubazir, sehingga rekening listrik turun drastis serta mengurangi pemakaian sumber daya energi.